Nda132 : Dari Hati

Ibu…Bunda…Mamahku

Posted on: Mei 8, 2008

Kubuka album biru
penuh debu dan usang

Sore ini, aku tercenung, kudengar lagu bunda mengalun dari mp3 ku. Sudah 1 minggu ini aku sakit. Dan kini, betapa aku merindukanmu. Kuingat engkau Mah, betapa andai kau ada disini, menemaniku, seperti beberapa tahun lalu. Ya beberapa tahun lalu ketika aku sering terjatuh dan kepalaku terluka parah. Kau terus mengkhawatirkanku dan terus merawatku. Atau aku masih ingat saat kakiku tersiram air panas, dan aku slalu meributkan panas di kakiku saat itu, kaulah yang menjagaku, melakukan apa saja agar aku dapat merasa nyaman. Atau saat kau menemaniku menunggu giliran ke dokter. Dan kini, ketika aku sakit, aku sendiri disini, tak ada engkau, tapi aku yakin bahwa engkau selalu berdoa untukku, untuk anak-anakmu. Aku masih ingat, betapa engkau sering tak mempedulikan dirimu demi anak-anakmu. Kau sering tidak sarapan yang penting sarapan untuk anak-anakmu tersedia dimeja makan. Mamah…..

Mah, betapa engkau adalah orang paling kuat yang pernah kutemui. Engkau adalah orang paling tegar. Kau tak pernah mengeluh, bahkan ketika ku tahu bebanmu begitu berat. Kau hadapi semua itu sendiri. Kau hadappi anak-anakmu yang nakal ini tanpa mengenal lelah. Bahkan ketika Hana lahir, dan bebanmu bertambah, kau tak pernah mengeluh. Mungkin kau tak akan suka untuk menyebutnya beban. Ya kami anak-anakmu, kau anggap anugerah. Aku tahu, setiap malam kau bangun, menghadap-Nya dan mendoakan kami, anak-anakmu. Setiap aku dan kakakku pulang kerumah, maka selalu kau sambut kami dengan yang terbaik yang kau miliki.

Ah…Lagi-lagi aku teringat dulu, saat kita semua masih berkumpul, bahkan saat aku masih kecil. Aku masih ingat ketika itu, setiap kali mau tidur harus ada engkau disampingku. Dan aku masih ingat ketika itu, jauh tengah malam ketika aku tak bisa tidur, aku membangunkanmu untuk menemaniku, padahal aku tahu bahwa engkau begitu capek hari itu. Ketika aku bertengkar dengan kakakku, maka kau akan berusaha melerai kami, tanpa memarahi kami.

Kini, aku sadar, hampir 20 tahun usiaku, ya hampir 20 tahun aku selalu menyusahkanmu. Dan mungkin belum banyak yang bisa kuberikan untukmu Mah. Ya hanya doa dan segala bentuk pengabdianku. Itupun belumlah maksimal.
Mah, aku dan Mba Novi kini telah beranjak dewasa. Kami mohon doakan kami agar kami dapat menjadi yang terbaik. Doakan kami agar ketika saatnya nanti aku dapat sepertimu, walaupun aku tahu tanpa kami memintapun kau pasti telah melakukannya.

Mah, kini aku rindu masakanmu, senyumanmu, pelukan hangat darimu, suaramu bahkan omelan-omelanmu ^^
Entah apalagi yang ingin aku tulis disini untuk mengungkapkan betapa aku menyayangimu, betapa aku merindukanmu. Biarlah airmata ini menetes untuk mengingat semua tentang engkau Mah.

Salam peluk dan cium untukmu Mah ^^

1 Response to "Ibu…Bunda…Mamahku"

Hiks… hiks…
terharu banged gw Frid…
yup itulah sosok seorang ibu…
Yang sebentar lagi kita juga akan menjadi sosok itu

Tinggalkan komentar


  • Tidak ada
  • reza Bagus H.: Assalamu’alaikum,, M'f Mbak, aku mw cari temen yang kul di itb. Mbak bisa bantu nggak?? kalau bisa,tolong balas ke email aku ya... trima k
  • rosi: Welcome back, frai-dei.. ^^ kayaknya aku ketularan semangatnya nih.... makasih ya...
  • Syafiq: ikutan ngelink blognya ya...:)

Kategori